Tampilkan postingan dengan label Kuliah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kuliah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 Mei 2012

epistemologi islam


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sejarah telah mencatat bahwa peradaban islam pernah menjadi kiblat ilmu pengetahuan dunia sekitar abad ke-7 sampai abad ke-15. Setelah itu, masa keemasaan itu mulai surut, bahkan mundur hingga abad ke-21 ini. [1]
Hal itu terjadi karena isalam dalam kajian pemikirannya paling tidak menggunakan beberapa aliran besar dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan (epistemologi). Setidaknya ada tiga model sistem berpikir dalam islam, yakni bayani, burhani, dan irfani yang masing-masing mempunyai pandangan yang berbeda tentang pengetahuan. Ketiga sistem tersebut dikenal juga tiga aliran pemikiran epistemologi barat dengan bahasa yang berbeda, yakni empirisme, rasionalisme, dan intuitisme. Sementara itu dalam pemikiran filsafat Hindu dinyatakan bahwa kebenaran bisa didapatkan dari tiga macam, yakni teks suci, akal, dan pengalaman pribadi.

macam-macam air dan hukumnya


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Pada dasarnya, kita sebagai orang islam mempunyai kewajiban untuk menjalankan sholat. Sebelum menunaikan sholat, kita disyaratkan bersih (suci) baik dari hadats maupun najis. Sedangkan untuk bersih (suci) baik dari hadats maupun najis, kita tidak bisa lepas dari yang namanya air. Wudlu, Jinabat (mandi besar), serta mensucikan pakaian dan tempat ibadah adalah beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan jika ada air yang suci dan layak digunakan untuk bersuci. Mengingat betapa pentingnya air untuk semua praktik ibadah kita dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah seharusnya kita mengetahui mana air yang dapat digunakan untuk bersuci dan mana air yang tidak boleh digunakan untuk bersuci. Karena keabsahan ibadah-ibadah yang kita tunaikan sangat tergantung dari air yang kita gunakan untuk bersuci dari hadats dan najis. Untuk itulah makalah ini disusun, selain diharakan agar kita sebagai orang islam semakin  memahami macam-macam air serta segala sesuatu yang berkenaan dengannya, juga diharapkan agar dapat menerapkan ilmu tentang bagaimanakah air yang suci dan dapat digunakan untuk bersuci dalam kehidupan kita,  sehingga syarat sahnya kegiatan ibadah kita sehari-hari terpenuhi.

asbabun nuzul


PEMBAHASAN

A.Pengertian Asbabun Nuzul
Kalimat Asbabun Nuzul terdiri dari dua kata yaitu Asbab dan An-Nuzul. Kata asbab adalah bentuk jamak dari kata sabab yang secara etimologi berarti : tali, jalan, kedekatan, kasih sayang atau yang menghubungkan anatara satu dengan yang lain. Sedangkan kata An-Nuzul adalah bentuk masdar dari kata nazala yang secara etimologi berarti : turun, menempati atau berpindah dari atas ke bawah.
Adapun Asbab An-Nuzul secara terminology adalah sesuatu yang menyebabkan diturunkannya ayat-ayat Al-Qur’an pada zaman turunnya Al-Qur’an, seperti halnya sebab al-wurud yang secara khusus digunakan bagi sebab terjadinya hadits.

tasawuf Al-Ghazali


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Tasawuf sebagai salah satu ilmu esoterik islam memang selalu menarik untuk diperbincangkan. Terlebih pada saat ini dimana masyarakat seakan dikatakan mengalami kekeringan spiritual sehingga tasawuf dianggaap sebagai satu obat ampuh untuk mengobati kehampaan tersebut.
Terlepas dari banyaknya pro dan kontra seputar asal mula munculnya tasawuf harus kita akui bahwa nilai-nilai tasawuf memang sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Setidaknya tasawuf pada saat itu terlihat secara konseptual dari tingkah laku nabi yang pada akhirnya kita namakan dengan nilai-nilai sufi seperti sikap zuhud, sabar, qona’ah, rendah hati, dan lain sebagainya. Hal tersebut sangatlah wajar karena misi terpenting nabi adalah untuk memperbaiki dan sekaligus meyempurnakan akhlak masyarakat arab dulu. Seperti termaktub dalam hadits “innama buitstu li utammima makarima al-akhlak” (sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak).

review jurnal pendidikan


REVIEW JURNAL PENDIDIKAN ISLAM

                                                            JURNAL I
Penulis : Darwis
Judul   : Membangun Paradigma Madrasah Unggulan
Jurnal   : Dinamika Ilmu (Jurnal Kependidikan)
Vol.     : V No. 1 Juni 2005
 Hal. 57-67

MEMBANGUN PARADIGMA MADRASAH UNGGULAN
(Tinjauan Reduksionisme Keberadaan Madrasah)
Darwis*
            Abstract: while discussing the issue of islamic education, it always refers to madrasah. However, it is very unfortunate to see the feature of madrasah which generally is considered to remain low either the quality of its management, output, and teacher. This can be seen from the output of madrasah to compete to get job. The madrasah graduation seems too difficult to enter formal employment. There are some reasons that lead to that condition, including: there is no maximise participation of society toward the existence of madrasah, the school curriculum which is not adaptable to environment, and also the islamic values is less to be taught to student in classroom. Meanwhile, in the outside world, there is tremendous development on science and technology. In order to develop an excellent/pre-eminent madrasah, it needs to re-formulate madrasah, such as increasing people/society participation, reform the curriculum to be more appropriate to the needs of muslim society, lastly, the values that is thought in madrasah have to be sourced from islamic teachings.
Kata Kunci: Madrasah, Reduksionisme, Sistem Pendidikan.

madrasah nizhamiyah


BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Madrasah merupakan ciri khas dalam pendidikan dunia Islam. Banyak orang yang memandang sebelah mata apabila dikenalkan nama pendidikan Islam. Menurut sebagian orang, pendidikan Islam kalah kualitas dibandingkan pendidikan umum. Benarkah ?

perkembangan sosial


BAB 1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Sosial
Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersbut merupakan proses sosialisai yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif melakukan proses sosialisasi

good governance


PENDAHULUAN

Good governance merupakan tindakan atau tingkah laku yang didasarkan pada nilai-nilai yang bersifat mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi masalah publik untuk mewujudkan nilai-nilai itu dalam tindakan dan kehidupan keseharian.   Indikator pemerintahan yang baik adalah jika produktif dan memperlihatkan hasil dengan indikator kemampuan ekonomi rakyat meningkat dalam aspek produktifitas maupun dalam daya belinya, kesejahteraan spiritualitasnya terus meningkat dengan indikator rasa aman, tenang dan bahagia serta sense of nationality yang baik.